![]() |
bisnis karangan bunga (foto : portal usaha) |
Katakan dengan bunga. Peribahasa lawas yang rasanya sangat relate dengan kondisi saat ini. pemberian bunga menjadi tradisi. Bahkan dalam momen-momen kecil, misalnya kelulusan di seminar proposal, para mahasiswa akan memberikan bunga kepada temannya yang baru lulus.
Memang, memberi bunga sebagai tanda perhatian, ucapan selamat, atau penghormatan sudah menjadi bagian dari budaya manusia selama ribuan tahun. Dari zaman kerajaan kuno hingga era modern, bunga selalu menjadi simbol universal untuk menyampaikan perasaan yang kadang sulit diucapkan dengan kata-kata.
Jejak Sejarah Memberi Bunga
Tradisi memberi bunga tercatat sejak
peradaban Mesir kuno. Kala itu, bunga digunakan dalam upacara keagamaan,
perayaan kemenangan, dan ritual pernikahan. Di Yunani kuno, bunga menjadi
lambang kecantikan dan keabadian, sering kali dikaitkan dengan dewi cinta,
Aphrodite. Sementara di Eropa abad pertengahan, bunga menjadi sarana
menyampaikan pesan rahasia melalui “bahasa bunga” atau floriography.
Seiring perdagangan dan pertukaran budaya,
tradisi ini menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Asia. Di Indonesia, bunga
kerap hadir dalam berbagai momen penting, mulai dari kelahiran, pernikahan,
hingga upacara adat.
Bunga dalam Acara Modern
Di zaman sekarang, tradisi memberi bunga
semakin beragam bentuk dan tujuannya. Tidak hanya sebagai hadiah personal,
bunga juga hadir sebagai elemen dekorasi yang mempercantik acara. Bahkan, saat
momen kelulusan, banyak keluarga dan sahabat memberikan bunga
wisuda sebagai simbol apresiasi atas perjuangan yang telah dilalui.
Bunga wisuda biasanya berupa rangkaian
mawar, lili, atau bunga matahari yang melambangkan kebahagiaan dan harapan
untuk masa depan. Tren modern bahkan menambahkan elemen kreatif seperti boneka,
pita warna-warni, atau buket berbentuk unik untuk menambah kesan personal.
Selain itu, dalam acara besar seperti
pembukaan bisnis, pernikahan, atau peringatan tertentu, standing flower
menjadi salah satu pilihan populer. Rangkaian bunga yang disusun secara
vertikal ini tidak hanya memancarkan keindahan, tetapi juga menunjukkan rasa
hormat atau dukungan dari pengirim kepada penerima. Standing flower biasanya
menggunakan kombinasi bunga berwarna cerah untuk memberi kesan hangat, atau
warna lembut untuk menciptakan suasana elegan.
Makna Simbolis yang Tidak Lekang Waktu
Meskipun bentuk rangkaian bunga terus
berkembang, makna yang terkandung di dalamnya relatif tetap: menyampaikan pesan
tanpa kata. Bunga mawar merah tetap identik dengan cinta, mawar putih
melambangkan kemurnian, lili putih untuk penghormatan, dan bunga matahari untuk
semangat positif.
Baik bunga wisuda maupun standing flower,
keduanya merepresentasikan perhatian dan niat baik dari pemberi kepada
penerima. Di sisi lain, kehadiran bunga juga mampu menciptakan atmosfer yang
lebih hidup dan berkesan dalam sebuah acara.
Tren Memberi Bunga di Masa Depan
Dengan perkembangan teknologi, kini
pemesanan bunga semakin mudah dilakukan secara online. Pelanggan bisa memilih
desain buket atau standing flower sesuai kebutuhan, bahkan memesan secara custom
agar lebih personal. Beberapa florist juga menawarkan layanan pengiriman same
day sehingga kejutan bunga bisa lebih spontan dan bermakna.
Tren ke depan juga menunjukkan peningkatan
penggunaan bunga lokal yang ramah lingkungan. Selain mengurangi jejak karbon
dari impor bunga, hal ini juga membantu memberdayakan petani bunga di dalam
negeri.
Simbol Keindahan yang Abadi
Tradisi memberi bunga mungkin telah
berevolusi dari sekadar simbol sederhana menjadi bagian penting dalam perayaan
modern. Namun, makna dasarnya tetap sama: bunga adalah media untuk
mengekspresikan emosi, rasa hormat, dan apresiasi. Baik dalam bentuk buket yang
diberikan di momen kelulusan, maupun standing flower yang menghiasi acara
penting, keduanya akan selalu menjadi simbol keindahan yang tak lekang oleh
waktu.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar: